Tugas Mata Kuliah Pemkolin
TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(Anita Lie, 2007 : 55-71)
TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF :
1.
MENCARI PASANGAN
Ø
Teknik
belajar mencari pasangan adalah teknik belajar kelompok dengan cara siswa
mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok, sepadan dengan topik dari kartu
yang dimilikinya.
Caranya
:
·
Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau topic
·
Masing-masing
siswa mendapat satu buah kartu
·
Setiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
·
Siswa
juga bias bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang
cocok.
Teknik ini bisa digunakan untuk
semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik
2.
BERTUKAR PASANGAN
Ø Teknik ini adalah teknik belajar
kelompok dengan saling bertukar pasangan antar tiap kelompok pasangan.
Caranya :
·
Tiap
siswa mendapatkan satu pasangan
·
Guru
member tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
·
Setelah
selesai, tiap pasangan bergabung dengan satu pasangan lainnya
·
Kedua
pasangan itu bertukar pasangan, dan masing-masing pasangan baru saling bertanya
dan mengukuhkan jawaban mereka
·
Temuan
baru yang didapat dari pertukaran pasangan dibagikan kepada pasangan awal.
Teknik ini bisa digunakan untuk
semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik
3.
BERFIKIR – BERPASANGAN - BEREMPAT
Ø Teknik belajar ini adalah teknik
belajar dengan membagi siswa dalam 4 orang dalam satu kelompok, dan dalam
kelompok itu dibagi menjadi dua pasangan, setiap mereka punya tugas dan belajar
bersama dalam kelompok.
Caranya :
·
Guru
membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua
kelompok
·
Setiap
siswa memikirkan dan mengerjakan tugasnya sendiri
·
Siswa
berpasangan dengan satu rekan dalam kelompoknya dan berdiskusi dengannya
·
Kedua
pasangan beretmu kembali dan membagikan hasil kerjanya kepada kelompoknya.
Teknik ini memberi kesempatan siswa
bekerja sendiri dan juga bekerjasama, serta memberi kesempatan dan peluang siswa untuk dikenali dan
berpartisipasi.
4.
BERKIRIM SALAM DAN SOAL
Ø Teknik ini adalah teknik belajar
dimana setiap siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan dan
memperkirakan jawaban dari soal yang dibuat temannya.
Caranya :
·
Guru
membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok bertugas untuk
menuliskan pertanyaan untuk dikirim ke kelompok lain
·
Masing-masing
kelompok mengirim utusan untuk menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya
·
Setiap
kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lainnya
·
Setelah
selesai jawaban masing-masing kelompok dicocokkkan dengan jawaban kelompok yang
membuat soal.
Teknik ini cocok untuk persiapan
menjelang tes dan ujian, serta dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan
semua tingkatan usia peserta didik.
5.
KEPALA BERNOMOR
Ø Teknik belajar yang dikembangkan
Kagan ini adalah teknik belajar kelompok yang setiap anggota kelompok diberi
nomor, dan dengan nomor itulah ia dipanggil.
Caranya :
·
Siswa
dibagi dalam kelompok, dan masing-masing mendapat nomor
·
Guru
memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan
·
Kelompok
memastikan jawaban yang dianggap paling benar dan setiap anggota harus
mengetahui jawabannya
·
Guru
memanggil salah satu nomor, Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerja kelompoknya.
6.
KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR
Ø Teknik belajar Kepala bernomor
terstruktur merupakan modifikasi teknik kepala bernomor.
Caranya :
·
Siswa
dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok mendapatkan nomor
·
Penugasan
diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya
·
Jika
perlu, guru juga bias mengadakan kerja sama antarkelompok. Siswa disuruh keluar
dari kelompknya dan bergabung dengan siswa yang bernomor sama dari kelompok
lain.
7.
DUA TINGGAL DUA TAMU
Ø Teknik belajar Dua tinggal Dua
tamu yang dikembangkan oleh Kagan ini adalah teknik belajar dengan kelompok
kecil yang terdiri dari empat orang, dua diantaranya bertamu ke kelompok lain
dan dua orang tinggal pada kelompoknya.
Caranya :
·
Siswa
bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
·
Setelah
selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk
bertamu ke dua kelompok lainnya
·
Dua
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
kepada tamu mereka
·
Setelah
selesai, tamu kembali ke kelompok asalnya dan melaporkan hasil temuan mereka
dari kelompok lain
·
Kelompok
mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
Teknik belajar ini member
kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lainnya.
Teknik ini juga dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkat
usia peserta didik.
8.
KELILING KELOMPOK
Ø Teknik belajar keliling kelompok
adalah teknik belajar yang memberikan kesempatan secara berkeliling kepada
setiap anggota kelompok untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan
pandangan dan pemikiran anggota yang lain
Caranya :
·
Salah
seorang siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan
dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
·
Siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
·
Demikian
seterusnya. Giliran bicara bias dilaksanakan menurut arah jarum jam atau dari
kiri ke kanan.
9.
KANCING GEMERINCING
Ø Teknik belajar yang dikembangkan
Kagan ini adalah belajar kelompok dengan pemerataan kesempatan untuk
berkontribusi dan mengemukakan pandangan yang sama sesuai jatah kancing yang
dimilikinya.
Caranya :
·
Guru
menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau benda-benda kecil
lainnya
·
Sebelum
kelompok memulai tugasnya, setiap siswa
dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga kancing (bergantung
sukar tidaknya masalah)
·
Setiap
kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan
salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
·
Jika
kancing yang dimilikinya habis dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua
kancing rekannya juga habis
·
Jika
semua kancing habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil
kesepakatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi prosedur semula
Teknik belajar ini memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan serta, dan tidak ada yang
dominan.
10. KELILING
KELAS
Ø Teknik belajar keliling kelas
adalah kegiatan belajar kelompok yang memberikan kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk memajangkan hasil kerja mereka dan berkeliling
kelas untuk melihat hasil kerja kelompok lainnya.
Caranya :
·
Siswa
bekerja sama dalam kelompok seperti biasa
·
Setelah
selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil kerja mereka. Hasil-hasil itu
bisa dipajang dibeberapa bagian kelas jika berupa poster,atau gambar
·
Masing-masing
kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati hasil kerja kelompok lain.
11. LINGKARAN
KECIL LINGKARAN BESAR
Ø Teknik belajar ini membagi
kelompok dalam dua kelompok yaitu kelompok lingkaran dalam (kecil) dan satu
kelompok membentuk lingkaran luar (besar).
Caranya :
·
Separuh
kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
·
Separuh
kelas lainnya berdiri membentuk lingkaran besar dan menghadap kedalam dan
berpasangan dengan siswa dalam kelompok lingkaran dalam
·
Dua
siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi
informasi
·
Kemudian,
siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sedangkan yang berada di
lingkungan besar bergeser dan mendapatkan pasangan baru untuk berbagi, demikian
seterusnya
12. TARI
BAMBU
Ø Teknik ini adalah modifikasi dari
teknik Lingkaran kecil Lingkaran besar. Teknik ini diberi nama tari bambu,
karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua
potong bambu yang digunakan dalam tari bambu filifina.
Caranya :
Tari bambu Individu
·
Separuh
kelas berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku
·
Separuh
kelas lainnya berjajar dan mengahadap jajaran yang pertama
·
Dua
siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi
·
Kemudian,
satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu ujung pindah ke ujung
lainnya di jajarannya, Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini
masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi, Pergeseran
ini bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.
Tari bambu kelompok
·
Satu
kelompok berdiri di satu jajaran berhadapan dengan kelompok lain
·
Kelompok
bergeser seperti prosedur Tari Bambu Individu yang dijelaskan di atas dan
saling berbagi.
13. JIGSAW
Ø Teknik ini menggabungkan kegiatan
membaca, menulis, mendengar dan berbicara. Dalam teknik ini guru memperhatikan skemata
atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata
ini agar bahan pelajaran lebih bermakna. Selain itu siswa bekerja dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk
mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Caranya :
·
Pengajar
membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian
·
Sebelum,
bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan mengenai topik yang
akan dibahas dalam bahan pelajaran. Pengajar bisa menuliskan topik di papan
tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan
brainstorming ini dimaksud untuk mengaktifkan schemata siswa agar lebih siap
mengahadapi bahan pelajaran yang baru
·
Siswa
dibagi dalam kelompok berempat
·
Bagian
pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua
menerima bagian yang kedua, dan seterusnya
·
Kemudian
siswa disuruh membaca/mengerjakan bagian mereka masing-masing
·
Setelah
selesai, siswa saling berbagi mengenai bagian yang dikerjakan
·
Khusus
untuk kegiatan membaca, kemudian guru membagikan bagian cerita yang belum
terbaca kepada masing-masing siswa
·
Kegiatan
ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.
Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
14. BERCERITA
BERPASANGAN
Ø Teknik ini seperti teknik jigsaw
yang memperhatikan skemata siswa dan membangtu siswa untuk mengaktifkannya.
Dalam kegiatan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan
berimajinasi . Buah pemikiran mereka dihargai sehingga siswa terdorong untuk
belajar.
Caranya :
·
Guru
membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian
·
Sebelum
bahan pelajaran diberikan, guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan
dibahas dalam bahan pelajaran hari itu dan melakukan kegiatan brainstorming.
·
Siswa
dipasangkan
·
Bagian
pertama bahan diberikan kepada siswa pertama, dan siswa kedua diberikan bahan
kedua
·
Siswa
disuruh membaca atau mendengarkan bagian mereka masing-masing
·
Sambil
membaca/mendengarkan, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa
kunci yang ada dalam bagian masing-masing
·
Setelah
selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata/frasa dengan pasangan
masing-masing
·
Sambil
mengingat-ingat/memperhatikan bagian yang telah dibaca/didengarkan sendiri,
masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum
dibaca/didengarkan. Ssiswa yang telah membaca/mendengarkan bagian pertama
berusaha menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara siswa kedua
menuliskan apa yang terjadi sebelumnya
·
Setelah
selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil
karangan mereka
·
Kemudian
guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa
·
Kegiatan
ini diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam pelajaran hari itu/ Diskusi
bisa dilakukan antara pasangan atau
dengan seluruh kelas.