Sabtu, 05 Mei 2012

Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif


Tugas Mata Kuliah Pemkolin
TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(Anita Lie, 2007 : 55-71)

TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF :
1.      MENCARI PASANGAN
Ø  Teknik belajar mencari pasangan adalah teknik belajar kelompok dengan cara siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok, sepadan dengan topik dari kartu yang dimilikinya.
Caranya :
·         Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau topic
·         Masing-masing siswa mendapat satu buah kartu
·         Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
·         Siswa juga bias bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
Teknik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik

2.      BERTUKAR PASANGAN
Ø  Teknik ini adalah teknik belajar kelompok dengan saling bertukar pasangan antar tiap kelompok pasangan.
Caranya :
·         Tiap siswa mendapatkan satu pasangan
·         Guru member tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
·         Setelah selesai, tiap pasangan bergabung dengan satu pasangan lainnya
·         Kedua pasangan itu bertukar pasangan, dan masing-masing pasangan baru saling bertanya dan mengukuhkan jawaban mereka
·         Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan dibagikan kepada pasangan awal.
Teknik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik

3.      BERFIKIR – BERPASANGAN  - BEREMPAT
Ø  Teknik belajar ini adalah teknik belajar dengan membagi siswa dalam 4 orang dalam satu kelompok, dan dalam kelompok itu dibagi menjadi dua pasangan, setiap mereka punya tugas dan belajar bersama dalam kelompok.
Caranya :
·         Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok
·         Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugasnya sendiri
·         Siswa berpasangan dengan satu rekan dalam kelompoknya dan berdiskusi dengannya
·         Kedua pasangan beretmu kembali dan membagikan hasil kerjanya kepada kelompoknya.
      Teknik ini memberi kesempatan siswa bekerja sendiri dan juga bekerjasama, serta memberi kesempatan dan  peluang siswa untuk dikenali dan berpartisipasi.

4.      BERKIRIM SALAM DAN SOAL
Ø  Teknik ini adalah teknik belajar dimana setiap siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan dan memperkirakan jawaban dari soal yang dibuat temannya.
Caranya :
·         Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok bertugas untuk menuliskan pertanyaan untuk dikirim ke kelompok lain
·         Masing-masing kelompok mengirim utusan untuk menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya
·         Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lainnya
·         Setelah selesai jawaban masing-masing kelompok dicocokkkan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
Teknik ini cocok untuk persiapan menjelang tes dan ujian, serta dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik.

5.      KEPALA BERNOMOR
Ø  Teknik belajar yang dikembangkan Kagan ini adalah teknik belajar kelompok yang setiap anggota kelompok diberi nomor, dan dengan nomor itulah ia dipanggil.
Caranya :
·         Siswa dibagi dalam kelompok, dan masing-masing mendapat nomor
·         Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan
·         Kelompok memastikan jawaban yang dianggap paling benar dan setiap anggota harus mengetahui jawabannya
·         Guru memanggil salah satu nomor, Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompoknya.

6.      KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR
Ø  Teknik belajar Kepala bernomor terstruktur merupakan modifikasi teknik kepala bernomor.
Caranya :
·         Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok mendapatkan nomor
·         Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya
·         Jika perlu, guru juga bias mengadakan kerja sama antarkelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompknya dan bergabung dengan siswa yang bernomor sama dari kelompok lain.

7.      DUA TINGGAL DUA TAMU
Ø  Teknik belajar Dua tinggal Dua tamu yang dikembangkan oleh Kagan ini adalah teknik belajar dengan kelompok kecil yang terdiri dari empat orang, dua diantaranya bertamu ke kelompok lain dan dua orang tinggal pada kelompoknya.
Caranya :
·         Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
·         Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke dua kelompok lainnya
·         Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi kepada tamu mereka
·         Setelah selesai, tamu kembali ke kelompok asalnya dan melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain
·         Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
Teknik belajar ini member kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lainnya. Teknik ini juga dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkat usia peserta didik.

8.      KELILING KELOMPOK
Ø  Teknik belajar keliling kelompok adalah teknik belajar yang memberikan kesempatan secara berkeliling kepada setiap anggota kelompok untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain
Caranya :
·         Salah seorang siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
·         Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
·         Demikian seterusnya. Giliran bicara bias dilaksanakan menurut arah jarum jam atau dari kiri ke kanan.

9.      KANCING GEMERINCING
Ø  Teknik belajar yang dikembangkan Kagan ini adalah belajar kelompok dengan pemerataan kesempatan untuk berkontribusi dan mengemukakan pandangan yang sama sesuai jatah kancing yang dimilikinya.
Caranya :
·         Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau benda-benda kecil lainnya
·         Sebelum kelompok memulai tugasnya,  setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga kancing (bergantung sukar tidaknya masalah)
·         Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah
·         Jika kancing yang dimilikinya habis dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua kancing rekannya juga habis
·         Jika semua kancing habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi prosedur semula
Teknik belajar ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan serta, dan tidak ada yang dominan.

10.  KELILING KELAS
Ø  Teknik belajar keliling kelas adalah kegiatan belajar kelompok yang memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk memajangkan hasil kerja mereka dan berkeliling kelas untuk melihat hasil kerja kelompok lainnya.
Caranya :
·         Siswa bekerja sama dalam kelompok seperti biasa
·         Setelah selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil kerja mereka. Hasil-hasil itu bisa dipajang dibeberapa bagian kelas jika berupa poster,atau gambar
·         Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati hasil kerja kelompok lain.

11.  LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR
Ø  Teknik belajar ini membagi kelompok dalam dua kelompok yaitu kelompok lingkaran dalam (kecil) dan satu kelompok membentuk lingkaran luar (besar).
Caranya :
·         Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
·         Separuh kelas lainnya berdiri membentuk lingkaran besar dan menghadap kedalam dan berpasangan dengan siswa dalam kelompok lingkaran dalam
·         Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi informasi
·         Kemudian, siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sedangkan yang berada di lingkungan besar bergeser dan mendapatkan pasangan baru untuk berbagi, demikian seterusnya

12.  TARI BAMBU
Ø  Teknik ini adalah modifikasi dari teknik Lingkaran kecil Lingkaran besar. Teknik ini diberi nama tari bambu, karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam tari bambu filifina.
Caranya :
Tari bambu Individu
·         Separuh kelas berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku
·         Separuh kelas lainnya berjajar dan mengahadap jajaran yang pertama
·         Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi
·         Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu ujung pindah ke ujung lainnya di jajarannya, Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi, Pergeseran ini bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.

Tari bambu kelompok
·         Satu kelompok berdiri di satu jajaran berhadapan dengan kelompok lain
·         Kelompok bergeser seperti prosedur Tari Bambu Individu yang dijelaskan di atas dan saling berbagi.

13.  JIGSAW
Ø  Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengar dan berbicara. Dalam teknik ini guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran lebih bermakna. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Caranya :
·         Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian
·         Sebelum, bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran. Pengajar bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksud untuk mengaktifkan schemata siswa agar lebih siap mengahadapi bahan pelajaran yang baru
·         Siswa dibagi dalam kelompok berempat
·         Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, dan seterusnya
·         Kemudian siswa disuruh membaca/mengerjakan bagian mereka masing-masing
·         Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai bagian yang dikerjakan
·         Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa
·         Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.

14.  BERCERITA BERPASANGAN
Ø  Teknik ini seperti teknik jigsaw yang memperhatikan skemata siswa dan membangtu siswa untuk mengaktifkannya. Dalam kegiatan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan berimajinasi . Buah pemikiran mereka dihargai sehingga siswa terdorong untuk belajar.
Caranya :
·         Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian
·         Sebelum bahan pelajaran diberikan, guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran hari itu dan melakukan kegiatan brainstorming.
·         Siswa dipasangkan
·         Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa pertama, dan siswa kedua diberikan bahan kedua
·         Siswa disuruh membaca atau mendengarkan bagian mereka masing-masing
·         Sambil membaca/mendengarkan, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing
·         Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata/frasa dengan pasangan masing-masing
·         Sambil mengingat-ingat/memperhatikan bagian yang telah dibaca/didengarkan sendiri, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca/didengarkan. Ssiswa yang telah membaca/mendengarkan bagian pertama berusaha menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara siswa kedua menuliskan apa yang terjadi sebelumnya
·         Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka
·         Kemudian guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa
·         Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam pelajaran hari itu/ Diskusi bisa dilakukan antara pasangan  atau dengan seluruh kelas.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar